Memiliki Gejala yang Mirip, Ini Beda Diare dan Muntaber

Memiliki Gejala yang Mirip, Ini Beda Diare dan Muntaber
Credit: Freepik

Bagikan :


Diare adalah masalah pencernaan yang paling sering terjadi. Penyakit ini sering kali dianggap sama dengan muntaber karena memiliki gejala yang mirip. Namun sebenarnya, diare dan muntaber memiliki penyebab yang berbeda sehingga perlu penanganan yang berbeda pula. Apa saja beda diare dan muntaber? Simak ulasannya berikut ini.

 

Perbedaan Diare dan Muntaber

Baik diare dan muntaber ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar. Akan tetapi diare dan muntaber sebenarnya adalah dua kondisi yang berbeda.

Diare adalah kondisi dimana frekuensi buang air besar menjadi lebih sering dan tekstur tinja menjadi cair. Tinja yang dikeluarkan umumnya menjadi lebih banyak dan terkadang berdarah sehingga menyebabkan Anda dehidrasi. Sedangkan muntaber atau gastroenteritis adalah kondisi peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus.

Diare dan muntaber sama-sama dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan antara diare dan muntaber.

Diare

  • Penyebab

Diare adalah gejala dari suatu penyakit. Diare dapat menjadi gejala berbagai kondisi seperti intoleransi laktosa, gangguan pencernaan lemak, iritasi usus besar dan muntaber.

Melansir Mayo Clinic, penyebab diare, di antaranya:

    • Virus
    • Bakteri dan parasit
    • Pengaruh obat-obatan
    • Intoleransi laktosa
    • Fruktosa
    • Pemanis buatan
    • Operasi
    • Gangguan pencernaan lainnya

 

Baca Juga: Tips Mencegah Diare Jika Suka Berwisata Kuliner 

 

  • Penanganan

Diare umumnya dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Selain dengan obat-obatan, diare juga dapat disembuhkan dengan pengobatan rumahan seperti berikut:

    • Memperbanyak asupan cairan. Diare yang terlalu sering dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi. Untuk mencegahnya, Anda dapat mengonsumsi asupan cairan atau memperbanyak air putih untuk menjaga kadar cairan dalam tubuh. Selain air putih, Anda dapat minum oralit untuk menggantikan mineral yang hilang.
    • Menjaga pola makan. Hindari makanan tinggi serat, makanan pedas dan berlemak karena dapat membuat diare semakin parah. Anda juga dapat minum probiotik untuk membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik. 

 

Baca Juga: Muntaber pada Anak: Penyebab, Penularan dan Cara Mengatasinya

 

Muntaber

  • Penyebab

Muntaber atau yang dikenal dengan  gastroenteritis (stomach flu) adalah peradangan pada saluran dinding pencernaan. Penyebab muntaber di antaranya adalah virus, bakteri, dan parasit yang ada di saluran pencernaan.

Beberapa virus penyebab muntaber di antaranya norovirus yang menyerang dewasa, dan rotavirus yang umumnya menyerang anak-anak. Virus ini biasanya menyerang lapisan usus kecil sehingga menyebabkan diare. Gejala muntaber yang muncul antara lain nyeri perut, mual dan muntah, demam, sakit kepala, nyeri otot dan badan lemas.

 

  • Penanganan

Penanganan muntaber tidak jauh berbeda dengan penanganan diare. Anda diharuskan mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Muntaber juga dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Selain memperbanyak asupan cairan, muntaber juga dapat diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan seperti loperamide dan bismuth subsalicylate untuk mengurangi kerja usus. 

Muntaber umumnya berlangsung kurang dari satu minggu. Karena muntaber termasuk penyakit yang mudah menular, sebaiknya hindari berbagi makanan dan alat makan dengan orang lain saat terkena muntaber. 

Sebagai langkah pencegahan, Anda dapat menerapkan kebiasaan sehat seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah buang air dan ketika tangan terasa kotor. 

 

Apabila Anda mengalami diare dan muntaber yang tidak segera membaik dalam beberapa hari sebaiknya konsultasikan ke dokter. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 13:07